Wilayah perairan Indonesia memiliki potensi yang sangat luar biasa dengan berbagai macam potensi di dalamnya. 2/3 wilayah Indonesia merupakan wilayah perairan. Rumput laut menjadi salah satu hasil potensi perairan Indonesia. Dalam upaya memperkenalkan rumput laut dan manfaatnya ke masyarakat khususnya bidang pariwisata, maka Yayasan Kalimajari bekerja sama dengan Rikolto Veco mengadakan pertemuan di Hotel d’Nusa Beach Club and Resort, Lembongan Nusa Penida Pada Hari Jumat Tanggal 4 Oktober 2019, dengan tema Peluncuran Produk Olahan dan Ekowisata Rumput Laut.
Pertemuan dihadiri oleh kurang lebih 23 peserta undangan diantaranya, Himpunan Penggiat Pariwisata hotel dan restoran yang berada di kawasan Nusa Penida, Kelompok Wanita Tani Sari Segara Semaya, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana (DPMDPPKB) Kabupaten Klungkung, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Klungkung, serta Ketua Indonesia Chef Association Bali (ICA), Komang Adi Arsana, sebagai salah satu pengisi acara dalam mengolah makanan berbahan rumput laut.
Beberapa produk olahan dari rumput laut yang ditampilkan antara lain sabun, scrub, dan beberapa olahan makanan seperti kerupuk dari KWT Sari Segara Semaya, dan Salad yang beberapa produk sudah menjadi Best Seller di Restoran Sandy Bay Beach Club, Lembongan.
(Produk Olahan)
“Tahun 2017, budidaya rumput laut benar-benar down dan masih tersisa 15%, terutama di daerah Semaya desa Suana karena hasilnya anjlok akibat hama. Petani Rumput laut di Nusa Lembongan ketika itu hampir semuanya meninggalkan pekerjaannya dan beralih ke sektor pariwisata, dan menjadi tukang, lalu dilakukan demonstration plot (Demplot), dan hasilnya perairan di Wilayah Nusa, khususnya Nusa Lembongan, masih bagus untuk budidaya rumput laut.” Demikian disampaikan Kepala Bidang Perikanan DKPP Kab. Klungkung, I Made Gunadnya, S.Pi, M.Ag. Mengawali dan sekaligus membuka pertemuan ini.(AJ/Bidperik)